Selasa, 13 Juni 2017

adistie; ketepatan dan kecepatan

‘Ini aku berhasil masuk ke jaringan adistie’ Tovan dengan menunjukan laptopnya yang entah aku gak tau dengan isi yang ada ditampilan laptopnya. Aku mengangguk saja seakan mengerti dengan apa yang ditunjukan oleh Tovan. Tovan yang sedang sambil merokok ia mentup panggilan video dengan mengatakan setengah jam lagi aku ketempatmu.

Ramainya Ibu kota di hari senin awal kerja terlihat begitu sibuk, stasiun penuh dengan orang, KRL sampai berdesak desakan dengan paksa, di jalan suara klakson kendaraan saling bersautan satu dengan lainya jalanan begitu padet.

Jam di dinding terus berputar alunan music terus berputar, pagi hari yang seharusnya sibuk dengan urusan kerja di kantor selayaknya orang pada umumnya, aku duduk disofa menunggu Tovan yang akan memberikan sebuah flasdisk yang berisi sebuah perangkat aplikasi untuk masuk mengunduh file dalam adistie.

Hand phone yang terletak diatas meja berbunyi sebuah pesan masuk, pesan dari Tovan bahwa dia sudah tiba di loby, dengan singkat aku balas ok bergegas aku turun ke loby untuk jemput Tovan, tinggal di Apartemen yang mengharuskan menggunakan kartu akses untuk masuk.

‘Kau udah hubungi Azram belum, Di??’
‘Belum, Van’
‘Hubungi dia’
‘Ok’ kami keluar dari lift dan berjalan menuju pojok, tempat dimana aku tinggal di apartemen ini.

Hari ini akan sibuk dengan urusan yang sedikit rumit berurusan dengan seorang yang mencoba merusak jaringan internet, mencoba untuk membuat sebuah senjata peluncuran untuk menguras perusahaan di negeri ini dan mencoba membuat sebuah virus.

Azram pun aku telpon dan ia segera menuju apartemen, yang hanya berjarak seberang jalan hingga ia pun cepat sampai hanya dengan jalan kaki.

‘Ini nih semaleman aku gak tidur ngotak atik biar bisa masuk ke adistie, ini sebenernya udah masuk cuma untuk melakukan pengunduhan harus dilakukan dalam jarak yang berdekatan’. Dengan jari yang menunjukan ke laptop Tovan memberikan penjelasan. Sungguh ini sebenernya aku gak tau, dan aku akui hebat juga si Tovan dia bisa teknologi.

‘Terus ini gimana? Kita harus ke lokasi nya yang di Indramayu sana?? Kita harus ke…. Oohhh jangan bilang kami harus ke Indramayu, Van’. Dengan tatapan yang menunjukan kemalasanya Azram mengalihkan pandanganya ke Aku yang sedang membuat kopi.

Dia gak mau ke Indramayu karena pacarku orang Indramayu, dia pernah dua kali ke Indramayu dan dia aku tinggal di rumah Haris.

‘Santai Zram, kau ini kalo denger nama yang berkaitan dengan cewek langsung gitu’.
‘Aku kapok sama Adi, aku ditinggal di rumah Haris udah gitu Haris sama pacarnya, sebagai single man aku merasa diri ini tak punya kekuatan mutan’. Muka Azram menunduk dengan acting seakan dirinya seorang single yang ngenes.

‘Taeekk kau, Zram’. Aku lempar sebatang rokok kemuka dia, yang kemudian ia sok kaget melompat dan parahnya kepalanya mengenai lampu hingga pecah lampunya.

‘Kalian gak perlu ke Indramayu, karena semalem mereka ke Jakarta dan dari obrolan mereka dengan seorang yang di Jakarta, entah aku gak tau siapa orang ini, ia bilang mereka bertemu di stasiun Gondangdia jam 11.00. kalian tak perlu juga datang langsung karena itu bisa kacau’.
‘Terus??’
‘untuk ke Gondangdia Agung menggunkan KRL jadi kalian ke Manggarai naik kereta jurusan Bekasi, karena kan Agung dari Jatinegara jadi pas kereta kalian berpapasan kalian tinggal klik ini’. Tovan sambil memnunjukan tanda yang harus di klik pada hp yang sedang terhubung dengan laptop menggunkan kabel data.

‘Gimana kami bisa tau nanti pas kereta berpapasan??’ kata Azram yang sambil membolak balikan telur yang ia goreng dan mengatakan ooohhh nikmatnya ini telur.

‘Nanti aku pandu dari sini, semua sudah aku retas hanya satu untuk mengunduh harus dalam jarak maksimal 23 meter, cuma untuk konek, klik setelah itu pengunduhan bisa dilakukan dengan jarak berapa pun kilometer tak masalah’.

Jarum menunjukan pukul 09.00 alunan music Linkin Park pun masih berputar. Tovan masih sibuk dengan laptopnya, sedangkan Azram menikmati rokoknya. Dan kerena sudah semakin mendekati pukul 11.00 aku dan Azram turun dari Apartemen yang dari lantai 6. Kami berjalan ke Stasiun Duren kalibata. Kartu kami ambil dari dompet kami tap dan masuk yang kebetulan kereta jurusan Angke sudah mau masuk, tak perlu menunggu kami masuk kereta menuju Stasiun Manggarai.

‘Kau kok bawa tas, tas gede pula yang kau bawa, Di. Emang kita mau mudik, kurang kerjaan banget kau ini’.
‘Lha kau baru nyadar kalo aku bawa tas?, hahaaa Zram oalah makanya cepetan dapet pacar lagi biar gak apa-apa bengong gak konsen’.
‘Sialan kau ini, emang kau bawa apa sih?’
‘Kau mau tau?’. Tanyaku dengan serius. Kereta berhenti sampai stasiun Tebet. ‘Nihh’ aku membuka tasku dan menunjukan isi tasku ke Azram.

‘Senjata???’. Kaget Azram dengan suara yang keras ‘ Edaannn kau Dii’ dia memelankan suaranya. ‘Kau dapet dari mana itu pistol? Itu model yang….’
‘Iya ini’.
‘Gila kau kapan masukanya, kapan ngambilnya, Di??’
‘Kan udah aku bilang kau itu makanya dapet pacar baru biar jadi fokus’. Dan terdengar suara operator kereta yang memberi tahu bahwa kereta akan tiba di stasiun Manggarai. Kami pun bergegas turun saat pintu otomatis terbuka.

Suasana Stasiun begitu ramai, banyak orang yang berlalu lalang naik turun kereta. Sambil menunggu aba-aba dari Tovan kami makan Roti O sambil minum air mineral untuk mengisi sedikit kekosongan hati ini.
Kereta jurusan Bekasi pun tiba setelah operator bilang untuk memberi tahu para penumpang yang akan menuju Bekasi. Dalam ini aku berpikiran mungkin kerja orang ini enak juga cuma ngomong aja setiap kali kereta akan masuk ke Stasiun. Azram terlihat begitu menik mati rotinya.

Di Apartemen Tovan masih sibuk dengan laptopnya, ia memantau perjalanan Agung. Dengan masuk ke system Tovan bisa memantau laptop Agung kemanapun laptop itu berada. Dengan mata yang mulai mengantuk berat Tovan mencoba menahan nagntuknya dengan menikmati rokok dan secangkir kopi disebelahnya. Terlihat di laptop Agung sudah berada di Stasiun Bekasi Tovan mengambil hand phonenya menghubungi kami yang sedang berdiri melihat kanan kiri yang begitu banyak dengan orang.

Kereta jurusan Bekasi sudah memasuki jalur, kami segera masuk.

‘Eh, Dii. Kau bawa senjata emang buat apa? Apa akan ricuh kah kek waktu kita di Malang?’.
‘Enggak, ini mah cuma buat jaga-jaga, biar keren aja’.

Tanda titik merah di ponsel mulai mendekat, dengan seksama aku perhatikan tanda merah tersebut yang disitu juga tertera jaraknya. Setelah melewati Stasiun Cakung kereta kami berpapasan, dan Klik saat tanda merah berjejer dalam dua setengah detik. Tanda pengunduhan file pun muncul yang berarti pengunduhan akan segera sukses, pengunduhan memerlukan waktu 20 menit.


Kamis, 08 Juni 2017

Langit Kalibata City

saat senja mulai melintasi langit apartemen
lantai penuh dengan mawar
semakin mengering oleh waktu
kisah yang penuh dengan air mata
surat diatas meja

hal terberat dalam hidup
saat terbangun seorang diri
kita hanyalah korban
korban dari sebuah keputusan
darah dilantai

katakan semua padaku kapan berahir
semua telah berahir
kau tak lagi bersamaku saat ini
pertempuran yang takkan ada ahir
berlayar terhempas ombak

kita sebuah korban dari keputusan
kisah dengan air mata
perjuangan tiada henti
saat terbangun seorang diri

saat aku ingin menjadikanmu satu-satunya
darah di lantai
surat diatas meja
sebuah korban keputusan

=========

malam sepi aku sendiri
menatap langit penuh dengan bintang
bersama rinduku padamu aku nyanyikan

bertaburan bunga dalam gelap malam
aku puisikan namamu
pilihan terbaik dalam hidupku memilihmu
tolong jagan tinggalkan aku

udara begitu dingin
terasa beku darah dalam diri ini
goresan tulisan pada dinding
hati ini sepi tiada isi
berjalan melintasi setapak berbatu

tuntutan jaksa terlalu berat
kau tak harus pergi
bunga diatas batu semerbak wangi
tolong jangan tinggalakan aku

langit penuh dengan bintang
hanya malam melihatkan angkasa
terbangun sendiri tiada henti
kicauan burung menenengkan jiwa
hanyakah terbangun dalam tidur

hanyakah mimpi dalam tidur??
Bangun, akankah bagun
tetaplah disini bersamaku menemaniku
janganlah tinggalkan aku

disini aku merindukanmu, merindukanmu

Selasa, 02 Mei 2017

Lama gak ngebuka blog

Ternyata udah lama gak buka blog, terahir kali ngeposting tanggal 23 Maret kemarin.

Masih adakah teman-temanku? *gaya dikit biar keliatan gimana gitu. 

Semacam serasa kehilangan ide buat nulis. Jadi karna ada semacam kesibukan formal gak terasa udah lama gak buka blog. Untung masih inget alamat sama paswordnya. Alhamdulillah,

Dan lama juga aku gak berkunjung ke blog yang aku ikutin, blog yang aku suka, ke blog yang orang main ke blogku. Huhuuu...

Eh iya bentar lagi bulan ramadhan, ngomong ngomong apa yang kalian kangenin dibulan ramadhan?

Buat permulaan nulis lagi cukup segini dulu, kadang juga kepikiran tulisanku aslinya gak ada apa apanya. Asal asalan aja nulis, nulis fiksi juga kek gitu.

Ah sudahlah, makasih buat yang udah ngikutin blog ini. Makasih semuanya. ^_^

Kamis, 23 Maret 2017

23 03

Hari itu hujan begitu deras mengguyur kota, ia berjalan dengan mengenakan jas hujan warna merah. Berjalan menapaki trotoar sepanjang jalan yang begitu banyak kendaraan berlalu lalang. Rasa dingin sudah tak dirasakannya lagi, sembil berjalan memegang perut sebelahkiridengan tangan kananya menekan luka agar darah tidak banyak keluar, dan begitu pingin sampai rumah.

Dia adalah seorang pemuda yang merantau keluar kota guna mendapatkan pekerjaan, datang dengan modal pas-pasan. Dua bulan sampe menjelang bulan yang ketiga belum juga mendapatkanya.

Terkadang dia merasa frustasi, bosan, kesal dan ingin berteriak melampiaskan amarahnya. Dengan duit yang hanya tertnggal kini ia berharap keajaiban dating, hinga saat itu a keluar untuk mengirim surat lamaran dan kelengkapanya ke sebuah perusahaan dengan harap agar dapat diterima mendapatkan pekerjaan yang layak dengan pendidikan terahirnya sebagai orang lulusan hukum.

Setelah hamper dua tahun kini ia belum mendapatkan pekerjaan, pernah bercanda dengan temanya untuk melakukan aksi seperti dalam film-film perampokan. Begitu suka dengan film action crime dalam otaknya terdapat khayalan seperti dalam film.

Dia hanyalah orang biasa yang tidak begitu banyak teman dekat, yang saat itu juga adamasalah dengan pacarnya, hubungan yang jarak jauh membuat rindu namuan yang dia dapat sebuah kekesalan dari pacarnya yang karena susah untuk dihubungi, ia kangen begitu pingin nelpon berbincang mendengarkan suaranya menanyakan kabarnya tapi, saat ia nelpon dan sering nelpon gak pernah dijawab yang berujung jadi mengganggunya.

Dari selama dua bulan dia pergi keluar kota belum ada perubahan dalam hidupnya. Kesibukanya melamar pekerjaan, sebagai seorang pria yang usianya sudah memasuki dua puluh empat tahun dan belum mendapatkan pekerjaan dengan latar belakang sarjana hukum itu sungguh berat dirasakanya. Terlebih begitu teman-temanya sudah mendapatkan pekerjaan, rasa malu dirasakanya juga ketika setiap kali ditanya soal pekerjaan yang kini sudah hamper dua tahun setelah lulus masih berkecimpung dengan lamaran.

Air mataya sering mengalir membasahi pipinya, ia sangat berharap bisa cecepatnya mendapatkan pekerjaan, lamaran yang menggantung taka da kabarnya membuatnya seakan ingin menghancurkan setengah kota. Ia jadi teringat film warkop seperti yang dikatakan Dono ini lah lucunya jaman sekarang, gimana bisa mendapatkan kerja kalau belum punya pengalaman dan bagaimana mendapatkan pengalaman kalo lamaran kerja ditolak. Kalo gak dapet-dapet kerja juga kita bikin sendiri lapangan kerja film warkop yang dono menjadi chef entah lupa dengan judulnya.

Begitu juga dengan masalah asmaranya,ia begitu mencintai pacarnya sampai-sampai ia meneteskan air matanya saat setiap kali menyebutkan namanya dalam doa sehabis sholat, tiad berhentinya agar nantinya dipertemukan dan dipersatukan, yang kini jarak jauh dan si pacar yang kesel denganya namun harapanya ia begitu tinggi agar dipersatukan juga begitu merasa takut kehilangan.

Dihari yang sedang hujan ia keluar dari bis ia melihat dua orang pemuda yang sedang mencoba merampas seorang perempuan, begitu marah melihatnya ia pun langsung menghampiri kedua pria tersebut dan langsung menghajarnya. Hingga terjadi perkelahian, yang sampainya ia terkena tusukan diperutnya.

Banyak hal ya dihadapinya seperti saat ia diterminal, ia dihadang oleh tiga orang pria yang membawa pisau untuk digunakan menakutinya dan meminta ia menyerahkan dompet hp serta jam tanganya, tak peduli seperti apa ketiga orang ini ia menghadapinya dengan cepat ia menghajar salah satu dari ketiga orang tersebut, hingga terjadi saling pukul hingga menjadi pusat perhatian banyak orang di terminal.

 Ia orang yang tak banyak tingkah maupun orang yang selalu happy, ia hanya seorang pemuda yang kini usianya dua puluh empat tahun da belum mendapatkan pekerjaan, berada di luar kota yang penuh dengan warna dan angka-angka.

Ia kini berada di ibu kota, saat ini dengan kondisinya ia mencoba bersabar dan menerima serta terus berusaha merubah nasib, tidaklah Allah merubah nasib seseorang jika seseorang itu sendiri yang merubahnya tapi terkadang rasa frustasi seakan muncul.


Senin, 20 Maret 2017

Hati Yang Kecewa Part I


          Beberapa bulan terakhir di tahun 2016 ini gua putuskan untuk kembali ke Kampung halaman dari tempat gua Mencari ilmu serta pengalaman, bisa di bilang kisah yang tak bisa di lupakan di Yogyakarta,. Kenapa apa karena cinta?

Berawal dari kisah, yang mungkin berakhir dengan ya bisa di bilang perpisahan., yang harus juga merelakan apa yang gua rasakan saat itu., diawali kisah dari tahun 2015 April  bulan kelahiran gua (bisa di bilang ulang tahun) dan  pertama kalinya ada yang kasih gua kado., ceritanya begini :


Laksono (Temen gua) : bro lu cepet kesini gua butuh lu?
Gua                             :  ada apa bro?
Laksono                      : Udeh kesini aja gak usah banyak cincong lu coeg (ternyata udin gambut pfft)
Gua                             : ah mau minjem duit ya lu?
Laksono                      : kampreet cepet sini tau aja lu!
Gua                            : tuhkan benar apa kata gua pasti mau pinjem duit? Hmm gak ada bro tapi gua   punya 2000 perak mau? Lumayan lah buat ke angkringan gorengan 2 plus nasi kucing satu.
Laksono                       : iya-iya sini aja dah.,
Gua                              : tapi kalau kena parkir abis tu uang
Laksono                       : haha sialan sini aja lu.
Gua                              : okeh

Gak berapa lama guapun lansung menuju kosnya Laksono sesampainya disana ternyata gua melihat ada seoarang wanita yang sudah menunggu gua,. Dan  ingin memberikan kejutan kepada gua.,  beliau adalah wanita yang gua kenal dekat dengan gua,.  Jujur ini pertama kalinya  ada yang kasih kue dan kado ke gua sampai tak bisa berkata-kata pada saat itu.. haya diam dan hening (karena gua orangnya gak bisa mengekspersikan ).,

Adek (panggilan gua ke dia) : Happy birthday abang (panggilan dia ke gua) semoga apa yang abang ingginkan tercapai dan tambah sayang ke aku,.
Gua                                         : terimakasih ya...,
Adek                                       : iya bang sama-sama semoga abang seneng sama isinya ya amin..,
Gua                                        : apapun yang kamu kasih ke  aku terima kok apa pun itu karena aku tau ini hadiah dari orang yang special wkw ( gile lu bang gombal wkw ) terimakasih ya adek..,
Adek                                  : iya bang sama-sama Love U ( ga inget dia ngomong ini apa nggak Cuma buat mendramatis aja )

                Sebelumya adek ulang tahun yaitu di bulan maret, gue sama Laksono datang ke rumahnya dan merayakan ulang tahunya, dengan datang pagi-pagi untuk membeli kue untuknya dan juga membawa hadiah yang gue bungkus dengan melihat tutorial di youtube, sampai Laksono mentertawakan walau gagal beberapa kali akhirnya bisa juga dan bentuknya juga ga bagus-bagus amat, hihiks.,

                Sebelumya gua bakal ceritain gimana sih gua bisa kenal sama dia., ( Flasback ceritanya mah) saat itu sebagai anak kuliahan tingkat akhir harus membereskan yang namanya mata kuliah KKN (Kuliah Kerja Nyata) bak FTV Guapun langsung suka pada pandangan petama awal gua melihat (cie lagu dungdat)  namun dalam perjalanya bak kisah FTV selalu ada yang namanya saingan, yaitu temen KKN Gua juga yaitu, Prima dia langsung saja mengejar Adek setiap hari, apa yang dilakukan Gua? Pada saat itu gua hanya bisa diam saja, namun hati ingin berkata bahwa aku pun Ingin bersama mu!!.  Dalam perjalananya sampai selesai KKN hanya bisa menyembunyikan persaan ini saja , sampai akhirnya merekapun jadian., Gua Cuma bisa tersenyum bahagia walau sedih di belakangnya. Jujur dari dulu gua gak pernah bisa ngungkapin persaan gua ke wanita yang gua suka entah kenapa? apa lagi si wanita udah punya yang namanya cowok , lebih baik gua yang ngalah daripada gua ngerusak hubungan orang lain.,

                Masih lanjut gan jangan syedih dulu baca kisah Gua yang ini, masih biasa itu nanti ada yang lebih greget,.
Seakan ada harapan entah kenapa mereka baru satu hari jadian tiba-tiba saja Putus!!! dan harapan itu hadir  lagi, namun entah kapan bisa ketemu?  soalnya KKN pun telah Usai., dan perasaan ini pun belum tersampaikan padanya,. Tung BBM pun berbunyi;

Pambudi              : eh kau dimana malam ini?
Gue                       : Dirumah aja biasa nemenin kasur tidur ( huh Ngenes)
Pambudi              : ayo main
Gue                       : Ya ayo ( Biasanya di bayarin Ini makanya gua mau pfft)

tiba-tiba saja temen gua Pambudi Mengajak Main dan kamipun Binggung mau kemana Hujan deras Malam itupun Seakan bukan Halangan untuk kami Pergi,.Entah kenapa temen Gua ini ngajak ke rumahnya  Adek dan Gua pun mengiakan karena Gua juga ingin bertemu denganya lagi, mungkin air Hujan ini lah pelepas dahaga., hujan deras tak menyulutkan kami untuk kesana apalagi Gua haha, sesampainya di sana kami pun cerita-cerita  nyambung dan besoknya gua  kesana sendiri, sering-sering kenasa dan akhirnya perasaan itupun tersampaikan walau tak bisa berkata-kata namun dia mengerti,  Akan adanya cinta diantara kita dan Jadian, (bagitulah kira-kira cerita flasbacknya ga di ceritakan sepenuhnya soalnya bisa lama nanti karena masih banyak cerita yang belum Gua ceritakan).,

Kembali lagi ke Carita awal Gua selesai Ulang tahun seperti biasa dan seperti Pasangan lain, Jalan makan, malam minggu punmasih sering kita jalani kami pun di sibukan dengan skripsi dimana dia mengeluh mengapa skripsinya tidak selesai-selesai saat itu adek binggung Apa yang salah dengan Skripsinya dan Gua pun melihat skripsinya .,
Adek                     :  Kenapa ya bu Ratih kok ga Acc-acc Skripsi aku ya bang?
Gua                       : Coba sini liat?
Adek                     : Nih!!
Gua                       : HAHAHAHA!
Adek                     : Kenapa bang keselek coro (kecoa dalam Bahasa JAWA)?
Gua                       : enak aja keselek coro keselek skripsi mu ini masa skripsi acak-acakan kayak gini
                                Abis kena razia satpol PP kali ya acak-acakan skripsinya tu.
Adek                     : Lha emangnya kenapa skripsweet ku to?
Gua                       : ya masa kayak anak sd bikin cerita ngalor-ngidul ga nyambung ya! Plese ini                                        masa ada yang kejauhan jaraknya kayak bogor-jakarta ga lewat depok kalau naik                                   Cumutter (KRL).,
Adek                     : oh gitu ya Bang Pantes kok ga di Acc Bu Ratih,.
Gua                       : Yaiyalah. Emang  ga ada pelajaran Penulisan Skripsi apa Waktu Kuliah kemarin?
Adek                     : Ga ada bang! abang ada ya?
Gua                       : pantes wajarlah kalau begitu, abang sih ada sini abang kasih tau biar bener                                                   skripsinya biar ga galau lagi Sambil makan better.,
Adek                      : Iya bang terimakasih ya bang!!              

                Semenjak itu gua sering nemenin dia bimbingan di kampus dan menunggu berdua di depan ruang bu ratih walaupun gua beda Jurusan sama doi, namanya juga pacaran ya seneg-seneng aja bisa duaan, walau sambil menunggu dosen dan habis kata-kata yang terucap tak pernah bosan untuk berkomunikasi  denganya hubungan yang dirasa semakin romantispun seakan membuat hati ini semakin berbunga-bunga, tak ingin lepas denganya., alhamdulilah skripsinya pun di acc oleh bu ratih dan diapun segera pendadaran,. Sedangkan skripsi gua masih bimbingan dengan dosen pembimbing yang sulit di mengerti seperti perempuan, walaupun beliau laki-laki dan anehnya mood nya bisa berubah tiba-tiba juga, kembali lagi ke Pacar gua yang akan segera pendadaran, 

          Sebelum dia pendadaran gua sempet membeli bunga dan boneka saat doi pendadaran. seharian gua tunggu di fakultasnya sampai dia selesai pendadaran sampai-sampai gua duduk sama mahasiswa dari Thailand yang pada kuliah di universitas gua ini entah kenapa tiba-tiba mereka kumpul bareng di tempat yang gua dududukin ada sekitar sepuluh orang disitu baik cewek maupun cowok mengobrol menggunakan bahasa thailand yang tau sendiri lah logatnya yang has thailand seperti difilm-film horor thailand yang pernah gua tonton yang kayak begini ( sawadee krab  sebai dee mai krabb), entah apa artinya itu namun wanita-wanita dari thailand ini enak di pandang dan cantik-cantik apalagi dibalut hijab yang memang universitas gua ini universitas yang di miliki oleh organisasi muslim di Indonesia., dan yang lucu wanita-wanita thailand ini tidak malu menggunakan motor-motor jadul di indonesia seperti motor astrea, jadi terlihat tidak berasa jadul di saat orang-orang indonesia sudah menggunakan motor-motor kekinian yang notabene matic mereka tetap terlihat cantik walau menggunakan motor astrea tersebut,  nahkan jadi gagal fokus ternyata mereka juga menunggu rekan senegara mereka yang sedang pendadaran yang akhirnya keluar dari ruang sidang dan memberikan selamat., dan guapun teringat kembalibahwa gua nunggu adek yang sedang pendadaran gua coba kirim pesan namun tidak di balas, dan gua tetap menunggu pada akhirnya di parkiran gua bertemu temanya putri dan menanyakan dmana pacar gua ini pendadaran dia bilang itu disana, di lobi paling ujung dan gua pun menghampiri, serta menanyakan?


Gua                        : gimana pendadaranya? Lancar?
Adek                      : Alhamdulillah bang lancar Cuma revisi dikit aja kok.,
Gua                       : Alhamdulilah deh kalaubegitu (sambil memberikan bungan dan boneka                                             doraemon untuknya) serta mengcapkan selamat atas kesuksesanya pendadaran serta                               menjadi sarjana yang bermanfaat untuk keluarga serta nusa dan bangsa amin,.
Adek                 :  terimakasih ya bang semoga abang juga cepet lulus dan lancar nanti pendadaranya,.
Gua                       : amin ( dan kamipun berfoto)

                Setelah dia pendadaran diapun banyak di rumah sedangakan gua sibuk dengan skripsi gua yang gak kelar-kelar sesekali gua ajak dia jalan-jalan ke tempat yang dia mau pernah dia pengen ke kebunteh dan akhirnya gua survey kesana dan diapun selalu beralasan sakit, setiap gua ajak jalan paling keluar Cuma makan doang dan sesekali nonton padahal gua sukanya sih ngajak main ke alam,. Dan akhirnya guapun fokus sama yang namanya skripsi, samapai-sampai tak terasa waktu untuk sidang pun akan habis namun tak juga kelar skripsi ini,. Sesekali gua stalking instagram doi wajar dong diakan pacar gua dan gua liat siapa saja yang tag foto bersama doi  ada seorang cowok foto diatas gunung dengan memegang kertas bertuliskan ( sugegeng tanggap warsa #dekgemes) semoga tahun depan bisa sama mas merayakanya nggih? LANJUT KE PART 2 

Tulisan By : TVN









Angan, lagi

Pingin cerita, pingin nulis, nulis cerita, walaupun ceritanya gak jelas, gakpapa yang penting nulis karena merupakan salah satu kesuakaanku saat mengisi waktu luang merefleksikan diri, apalagi sambil dengerin lagu Avenged Sevenfold.

Kemarin di blog ini, postingan yang sebelum ini, ngepost tulisan yang aku kasih judul Angan, suatu angan yang ada dalam pikiran untuk membuat sebuah karya, cieehh karya.. dalam bentuk tulisan. Sebuah hayalan yang ditulis.

Kemarin ceritanya eeem.. lupa, ini aja anggap kelnjutanya, beginilah ceritanya…
Seorang mahasiswa yang sederhana, dan sedang dalam tingkat akhir. Ia merupakan salah satu agen rahasia yang bekerja menyelidiki sebuah perusahaan yang melakukan bisnis sebuah virus yang membuat orang sakit dan perusahaan itu juga membuat penawar virus tersebut juga melakukan pencucian uang digunakan untuk narkoba, selain itu juga melakukan pencemaran lingkungan dari hasil produksinya yang menyebabkan kerusakan lingkungan.

Sebuah perusahaan besar yang menjadi sebuah group, group yang diberi nama Croto Group terdiri dari lima perusahaan dari kelima empat diantaranya melakukan kejahatan. Ketika sebuah korporasi melakukan kejahatan itu sungguh luar biasa, semua terorganisir, rapih berjalan lancar.

Seorang mahasiswa yang tidak terkenal dia hanya orang biasa, nilai mata kuliah pun semua ia dapatkan dari A, B, C, D, E itu semua tidak masalah, sekalipun ia jomblo karena beberapa teman dekatnya kini sudah memeliki pasangan.

Dibalik kekalemanya, kesederhanaanya, kebodohanya diluar kampus ia merupakan salah satu orang yang penting, orang yang ditakuti sekaligus diburu oleh para penjahat kelas atas. Pekerjaanya itu tidak diketahui oleh temen-temanya.

Semua berawal saat ia masih kuliah pada semester 3, ia mengalami hari yang berat hingga membuatnya seakan berhenti untuk kuliah. Malam hari ia keluar berjalan kaki untuk menikmati suasana malam Kota Jogja, disekitaran kampusnya. Malam yang hamper mendekati tengah malam ia berjalan sambil menikmati rokok yang dipegang ditangan kirinya. Asep rokok Marlboro baunya begitu tercium menyengat, ia berjalan dengan lunglai.

Ditengah-tengah perjalanan untuk pulang ke kos, ia melihat sekerumunan pemuda yang perkiraan usianya 22 tahun. Mereka sedang bergurau dengan yang lain sambil merokok, saat ia lewat mereka menghadangnya untuk meminta, merampas. Dengan tenang ia menghadapi mereka yang terdiri dari lima orang.

Seperti dalam film Jack Richer, lima orang berarti hanya akan menghadapi 3 karena saat ia menghajar yang kanan orang yang sok sangar itu maka si baju hitam ia akan lari, begitu menghajar yang diperkirakan salah satu bosnya maka orang yang mengenakan jaket rocker ia akan mundur. Jadi ini sama saja 3 lawan dua, bahkan ketika bosnya dihajar maka tinggal satu yang berani melawan, satunya lagi akan mundur dan pergi.

Tak perlu waktu lama untuk menyelesaikan masalah ini, hanya dengan hitungan detik mereka berlima meninggalkan mahasiswa tersebut. Seandainya temen-temen kuliahnya mengetahui nya gak aka nada yang menyangka kalo ia merupakan seorang yang pandai berantem apalagi seorang agen rahasia.

Ia direkrut saat itu bertemu dengan salah satu agen rahasia yang sedang bertugas. Dalam masalah kelompok penjahat perampok bank serta pendistribusi barang haram juga geng yang memiliki situs judi online yang menghasilkan milyaran rupiah.

Ketika itulah ia terlibat dalam aksi pemeberantasan judi online, seorang petugas yang melihat adanya kemampuan pada dirinya maka ia merekrut untuk bergabung sebagai agen rahasia. Sejak itulah kesepakatan terjadi untuk menjadi seorang agen, saat itu pula ia wajib untuk tidak aktif di sosmed.

Setiap minggunya ia dilatih seperti menembak, berantem, mengendarai mobil, mengggunakan alat komunikasi. Walaupun sudah memiliki kemampuan untuk jadi seorang agen namun perlu dilatih agar lebih mahir.

Setelah menghajar sekumpulan pemuda brengsek, ia melanjutkan langkah kakinya menuju kos, mengambli sebungkus rokok Marlboro yang berada disaku kanan jaketnya ia mengambil sebatang dan membakarnya, fiuuhhh… hembusan asep kaluar dari bibirnya yang sedikit terluka mengeluarkan sedikit darah.


Dia orangnya kalem tak begitu keren tampil dengan apa adanya, kemana mana jalan kaki ataupun pake kendaraan umum. 

Selasa, 14 Maret 2017

Angan

Waktu kecil suka nonton film Dragon Ball, Digimon, Gundam dulu suka berimajinasi. Pingin suatu saat nanti bisa membuat film yang sekeren itu. Ultraman, Wiro Sableng, Power ranger juga, Robocop waktu kecil suka nonton film yang action, film yang berantem. Waktu itu terlintas dibenakku pingin main film yang dengan adegan penuh action, berantemya banyak, dan juga pingin membuat sebuah film.

Dan aku juga suka dengan pembuatan film, seperti film-film action yang penuh dengan berantem, ledakan, kejar-kejaran mobil, tembak-tembakan. Pernah terlintas waktu itu pingin juga jadi crew gitu, jadi pengarah jalanya film, liat cameramen juga seru cara mengambil gambarnya dengan kamera besar terus yang naik diatas didorong lewat rel gitu, entah apa lah itu namanya.

Selain soal film pernah juga pingin jadi penyanyi, punya Band jadi vokalis ataupun drummer, selain suka dengan film action dari kecil juga suka dengerin lagu-lagu yang keras, lagu-lagu yang teriak teriak, lagu rock. Sampe orang tua heran kalo aku muter lagu. Pernah, bukan pernah sih malah bahkan sering ngebayangin punya Band jadi terkenal manggung diatas panggung gede, konser khusus, touring berbagai kota, bahkan ke beberapa Negara dengan lagu rock, metal menghentakan ribuan orang yang menonton, ribuan orang menikmati pertunjukan music kami… aiihh waktu kecil penuh hayalan, berimajinasi bikin film juga. Hahaa..

Bahkan dulu waktu SMP aku nulis buat lagu, dulu banyak beberapa tulisan yang aku tulis dan itu membutuhkan waktu 4-5 hari dalam menulis satu syair, tapi sayangnya waktu aku kuliah, semua kumpulan kertas yang gak kepakai dijual dan buku yang berisi tulisanku pun ikut hanyut terjual karena aku tumpuk dengan tumpukan kertas yang gak kepakai. Sayang banget.

Pingin nulis cerita fiksi maupun cerita berdasarkan kisah nyata yang ditambahi ke fiksi tapi gak pernah jadi, ketika sedang plong mikir enak banget jalan ceritanya begini, nanti endingnya begini, begitu, begini de el el, tapi ketika mau menuangkan dalam tulisan entah kenapa rasa males pun datarng, dan kadang malah ngebleng gak tau mau darimana nulisnya.

Semisal gini, sebuah tulisan yang menceritakan seorang mahasiswa yang terlibat dalam sebuah misi penyelamatan, ia bergabung dalam sebuah tim yang dibentuk oleh kepolisian untuk menelusuri sebuah kasus pencucian uang yang dilakukan oleh seorang yang mempunyai perusahaan. Perusahaan yang mengelola bidang narkotika hasil pencucian uang yang melibatkan anggota dewan dan polri, melakukan pembuatan virus untuk menyebarkanya dan menjadikan orang yang terkena akan mengalami sakit parah, badanya memerah, muntah-muntah namun perusahaan itu juga yang membuat obat penawarnya, semua dilakukan untuk bisnis.

Pencemaran lingkungan pun dilakukan perusahaan itu, limbah yang dibuang sembarangan mencemari air yang digunakan penduduk, namun perusahaan ini melakukanya dengan rapih, belum bisa membuktikan bahwa perusahaan ini melakukan kejahatan. Tidak ada bukti maka tidak bisa di persidangkan jadi,

Mahasiswa tersebut bertugas untuk mengumpulkan bukti kejahatan dari perusahaan tersebut, juga melakukan pengintaian terhadap anggota dewan dan polri yang ikut terlibat, namun banyak rintangan yang dihadapinya. Pihak perusahaan mengetahui bahwa ada orang yang mencoba menghancurkan bisnisnya, hingga terlibat dalam suatu peperangan.

Mahasiswa ini menjalai hari-harinya dengan biasa, teman-teman kuliahnya gak ada yang mengetahui bahwa ia terlibat dalam sebuah misi. Seperti layaknya dan pada umumnya pihak perusahaan menggunakan keluarganya dan orang-orang terdekatnya untuk sebuah ancaman, jika ia ingin keluarganya aman dan orang-orang terdekatnya selamat ia harus berhenti untuk membuktikan kejahatan perusahaan.

Saat di kampus ia diikuti oleh beberapa orang dari pihak perusahaan, apalagi setelah mahasiswa ini telah mengantongi bukti bahwa perusahaan tersebut melakukan kejahatan. Untuk menutupi kejahatanya perusahaan itu juga bergerak dalam sebuah pembuatan produk makanan, tapi itu hanya untuk sekedar menutupinya.

Mahasiswa ini hanyalah orang biasa yang gak terkenal di kampusnya, ia mengambil kuliah hukum. Selama kuliah gak ada yang keren dibandingkan dengan teman-temanya, ia berangkat kuliah juga pulang kuliah jaan kaki, tak punya pacar, tapi dibalik itu ia merupakan seoarang yang bisa dibilang agen kepolisian untuk berbagai hal, namun kali ini ia bertugas untuk mengumpulkan bukti kejahatan suatu perseroan untuk diajukan ke pengadilan ditutup usahanya.

Berangkat ke kampus dengan jalan kaki sambal menikmati rokok,melihat para mahasiswa yang lain menggunakan mobil keren, mahasiwa lainnya yang pada berpasangan, bahkan teman-temanya kini sudah punya pacar semua. Ia bukanya gak mau pacaran, tapi karena kondisi yang mengharuskanya ia untuk menunda pacaran, duit yang hanya pas-pasan, karena tau tingkat pacaran mahasiswa yang jalan-jalan, belanja, makan ditempat mewah, ia belum sanggup.

Semua itu tak begitu ia pikirkan, hanya dengan senyum ia menanggapinya. Dibalik sebagai mahasiswa yang biasa ternyata ia adalah seorang yang penuh aksi diluar kampus. Saat malam minggu teman-teman yang lain jalan sama pacar, ia jalan dengan pistol dan nyawa yang bisa saja melayang. Beraksi dengan tugas yang diembanya dengan dua orang partner nya ia mencoba masuk ke perusahaan, mencoba membobol system komputernya.

Salah satu dari mereka merupakan hacker yang termasuk ahli, dia dulu dikenal sebagai hacker pencuri yang diburu polisi karena berhasil membobol keuangan Negara dan memainkan lampu lalu lintas hingga jalanan kacau. Hingga akhirnya berhasil ditangkap. namun, karena ke ahlianya ia dibebaskan dengan sayarat untuk menjadi anggota, seoarang agen rahasia.

Satunya lagi ia merupakan seorang mahasiswa ekonomi dengan tingkah yang konyol pandai dalam hal mencopet, dia mempunyai hobby yang aneh, mencopet membuat keributan merupakan kesuakaanya, hingga ia ditangkap saat membuat rusuh di bank dengan pistol dan perlengkapanya meminta duit.

Otak cerdas namun konyol dan sifatnya yang seenaknya sendiri seperti tak punya dosa dan salah.mereka bertiga merupakan mahasiswa yang kini berada dalam fase menyelesaikan skripsi, namun juga menyelesaikan misi pengintaian.

Daannn… itulah contohnya, juga pingin nulis soal kuliner, karna kuliner itu asyik, seru untuk diapakan juga, umm jadi gini…. Kisahnya dari seorang mahasiswa yang setelah lulus mencoba mencari kerjaan ia pun pergi ke ibu kota untuk mendapatkan kerjaan, namun setelah beberapa lama ia tak mendapatkanya. Di Jakarta bertemu dengan dua sahabatnya yang merupakan temen sperjuangan, mereka sahabat akrab waktu kuliah.

Selain soal kerjaan yang belum didapat, mereka juga kandas dalam sebuah hubungan asmara. Tapi kini dua orang telah mendapatkanya lagi sedangkan satunya kacau, dulu si A ditinggal karena ceweknya udah pingin nikah sedangkan A belum ada kerjaan hingga akhirnya cewek tersebut memilih menerima seorang pria yang lebih dari A. sedangkan B dia juga tak beda jauh kisahnya dengan A, namun cewek yang disuka B belum menikah hanya saja, mereka ldr sedangkan B belum ada kerjaan, dan beberapa factor.

Sedangkan C bukanya ditinggal tapi ia malah yang meninggalkan ceweknya, karena waktu kuliah jadi ldr banyak masalah yang diahadpinya. Si C didekati sama cewek yang ahirnya C pun suka dengan alasan karena ceweknya yang katanya setia tapi kata C si cewek ini disana jalannya sam cowok, kalo diajak jalan pasti mau. Itulah alasan si C.

Mereka bertiga mengalami perjuangan yang laur biasa, setelah satu setengah tahun lulus mereka masih berkutat dalam dunia mencari kerja. Kalo si A dia pernah bekerja, magang disuatu kantor advokat, dan beberapa minggu di sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang transportasi darat. Karena fisiknya gak kuat si A keluar.

Hingga kemudian si B yang hobby menulis mengikuti beberapa lomba dan mendapatkan sedikit duit, berpikiran untuk membuka usaha kuliner dimuali dari kecil kecilan. Mereka menjual gorengan, tempe mendoan. Jualan mereka laku, yang kemudian terus berkembang. Hingga akhirnya memiliki sebuah warung makan yang belum begitu besar namun sudah banyak pelanggan.

Menu dari daerah asalnya pun di bawa, seperti burbacek, soto kuning, juga sate ayam dan mendoan. Menumakananya seperti pecel yang dipaduka dengan tempe mendoan gede. Tempe yang digoreng diatasnya ditaburi pecel dengan daun bayam,kacang panjang serta telur mata sapi yang agak setengah matang dengan bumbu kacang.

Burbacek dengan rasa yang nikmat dipedukan dengan tempe mendoan krispi, begitu juga dengan soto kuning.
Mereka juga menggabungkan antara Burbacek yang disiram kuah soto kuning, dan ditaburi potongan tempe mendoan.

Mereka berjuang memajukan bisnisnya dengan menu yang sedehana dan aneh tapi itu yang menjadikanya dikenal….

Kisah mereka jadi pengusaha dengan mendirikan cabang-cabang di tempat tinggal asalnya. Kemudian dibeberapa kota lainya. Kisah asmaranya pun kini tak seperti dulu.

Yaa begitulah, pingin menulis sebuah karya yang agak menarik gitu..

Terimakasih yang sudah mau membaca tulisanku ini, tulisan yang gak penting juga.

Senin, 13 Maret 2017

Ke Indramayu bagian 2



Pagi yang masih gelap setelah sholat subuh aku langsung pesan gojek untuk menuju Stasiun Pasar Senen menuju Jatibarang, Indramayu. Hari itu adalah saatnya dimana aku refresing setelah seminggu penuh kegiatan, kesibukan yang belum formal tapi melelahkan hingga perlu refresing.

Jam 07.50 aku sampe Stasiun Jatibarang, nunggu Haris jemput. Baru lanjut ke rumah Samsul, saat nanya samsul sama tetangganya dikira kami ini guru SMK yang nyari Samsul karena mbolos sekolah. Setua itukah kami hingga dikira Pak Guru, eh tapi Pak Guru muda ya gakpapa. Disitulah salah paham karena nama Samsul ada yang lain orang ternyata.

Ke Indramayu karena ada seseorang yang bikin aku rindu, tapi saat itu gak ketemu di Indramayu, karena dia lagi di Jakarta jadi ketemunya malam sebelum aku ke Indramayu.
Yang belum tercapai itu makan Burbacek, waktu pertama kali kesitu bareng mereka gak tau yang jualan dimana, yang mereka tau tempatnya jauh, eh kesitu untuk yang kedua kali gak dapet juga. 

Aku, Haris, Samsul sama Subhan lanjut ke Karang Song, aku belum makan dan diajak makan, Haris nawari untuk makan di warung yang berada diatas bibir pantai gitu, entah lupa aku nama warungnya. “Ayo makan situ aja” kata Haris saat kami jalan nyari tempat makan. “Mahal, Ris, lagian menunya gak ada yang istimewa gitu, makan khas Indramayu” jawabku yang memikirkan sisa lembaran duit di dompet.

“Gak mahal kok, Di, kita pesen Indomie rebus aja” dengan santainya nih Haris ngomong. Minumnya air putih ya, atau gak usah pake minum kuahnya aja dibanyakin. “Hhaha.. kasian Adi ini jauh jauh sampe Indramayu diajak makan mie rebus, di Jakarta juga banyak ya, Di?” Samsul agak kasian keknya liat aku. 

Akhirnya kami pun makan Indomie rebus, tapi bukan di warung yang bagus. Yang makan sih cuma aku sama Samsul, kalo Subhan dia makan telor asin, harusnya asin tapi kata dia kurang berasa. Sedangkan Haris cuma minum.

Setiap aku nanya kemana berikutnya? Dari awal datang setiap aku nanya, jawab mereka pasti “Ke Stasiun, Di”. Sialan. 
Ini bagian dari karang song, belakang warung tempat kami makan indomie. Bagus kan.
“Kamu disini berapa lama, Di?” Tanya samsul saat sedang duduk menanti Subhan dan aku nikmati sebatang rokok. “Nanti sore, Sul, aku balik”. “Kebumen apa ke Jakarta?” “Ke Jakarta lah Ris, sayang kosku kalo gak buat tidur”. “Kenapa gak nginep aja dulu sini”. “Hahaha… Adi ini pengertian, Sul”. Ah kampret lah kau Ris.

Selese makan dengan cuaca yang cerah dan begitu panas, kami lanjut masuk ke Mangrove dengan tiket masuk 60rb empat orang, kalo dua orang 30rb jadi 15rb per orang, dengan menaiki kapal diantar ke Mangrove. Waktu pertama kali kesitu sama Isti, Taneke, Haris juga, si Haris baru pertama kali ke situ, kalo Isti sama Taneke terahir kesitu tahun 2011, lha kemarin sama Subhan juga dia baru pertama kalinya masuk ke Mangrove.

Kalo Samsul entah kapan dia udah lupa terahir kali masuk situ. “Aku sering Di, ke sini (Karang Song) cuma di pantainya aja sana gak pernah masuk sini” kata Subhan saat sedang mengambil gambar. Berarti aku mebawa berkah ya, Han, kau jadi ke Mangrove.
Mangrove karang song, adem masuk sini

Masuk Mangrove tuh rasanya adem, sejuk enak banget, coba kalo sama pasangan, kek waktu pertama kesitu. 

Kami masuk, menelusuri Mangrove, dengan dihibur oleh suara burung-burung berkicauan dengan suara indahnya dan ada beberapa ikan yang terlihat dibawah, aahhh rasanya adem banget, bikin betah disitu juga bikin rindu untuk kembali lagi. Kami 4 cowok udah kek apa aja gitu, kebetulan pas sepi mungkin juga karena bukan hari minggu kirain sabtu rame, jadi serasa milik sendiri, pingin foto berempat bareng-bareng gak ada yang fotoin gak ada orang yang bisa dimintain foto kami, jadi kami terpaksa selfie, dan itu rasanya aneh. Serius, gimana gitu, aneh, tapi gakpapa pas udah selfie liat fotonya kok ya kaku semua. Ulang lagi fotonya, “kok aneh gini ya kita, mending selfie kalo ada ceweknya lha ini cowok semua”.
“Ahhh masa bodo, gak ada ceweknya juga gakpapa”. “Suatu saat nanti ini akan jadi kenangan”. “Lucu, aneh”. 

Ada sih foto yang mendingan, berempat saat diatas tower dengan pemandangan yang indah. Kalo kata Subhan serasa di Bali padahal belum pernah ke Bali. Fotonya pake Hp Samsul karna Hp dia yang paling bagus, dengan hp ditaro dengan posisi berdiri timer 5 detik kami siap action… crekk. Jadi lah ini fotonya, foto yang mendingan
.
Ini foto yang mendingan. Kek di fotoin orang.
Setelah itu, kami lanjut pulang sholat dhuhur di Masjid Agung Indramayu. Karena Subhan ada ngajar renang anak-anak didiknya, (Subhan ini ngajar anak SMA) kalo Subhan ini baru namanya Pak Guru muda, masih fres dia.

Jadi setelah sholat dhuhur dan waktu sudah menunjukan pukul 01.30 PM kami lanjut ke tempat renang Subhan, namun kami gak ikut. Sebenernya Subhan ngajak kami masuk, tiketnya juga gratis. Kalo Haris pingin masuk karena ada muridny Subhan yang cewe, tapi kata Samsul gak usah masuk, lagian masih kelas satu, kirain yang kelas tiga,jadi gak jadi buat masuk.

Keputusan untuk cari makan, dan makan dimana. Kalo aku pingin banget makan Burbacek sama pedesan enthok, tapi waktu sama Isti katanya enakan pedesan enthok buatan ibunya isti, jadi nanti aja makan pedesan entok kalo ke rumah isti, hahaaa.. aku pingin banget makan Burbacek sama Seblak yang di taman Tjimanoek, tapi karna masih siang tadi belum buka yang jualan Seblak, Burbacek mereka gak tau dimana, hemmm…

Entah ngomong apa Samsul sama Subhan mereka ngajak aku untuk ikut makan, karna jawabanku udah pasrah mau makan apa, dimana, soale tujuan utama gak kesampaian. 
Ini nih burbacek. Ini aku ambil dari gambar google taste of indramayu
Mereka ini kalo ngeledek aku ngomongnya pake Bahasa Indramayu, aku gak begitu tau, perlu waktu beberapa detik buat menerjemahkan, jadi aku kek orang telmi gitu, mereka selesai ketawa aku baru selese menerjemah,sialan. Kalo mereka ngmongin aku pasti peke Bahasa Indramayu, entah berapa kali aku ngomong “Indonesia woyyy, aku belum mudeng”. Tapi udah mendingan sih karena sebenernya gak begitu beda jauh sama Bahasa Kebumen (tempatku).

Samsul sama Haris ngajak makan di Yogya, yang di Jatibarang, deket Stasiun. Kata mereka sih biar nanti gampang kalo nganterin aku. Kalo kata Subhan “ Kamu ini, Di, kok ya kesini cuma bentar, kenapa gak nginep aja sini. Lagian kesininya juga pas aku sibuk. Nanti kalo kesini lagi yang agak lamaan”. Ok lah.

Masuk Yogya, yang dicari lotek. Ternyata Haris sama Samsul nyari lotek, dan ehh gak ada, Haris pingin ngenalin lotek ala Indramayu kata dia “Lotek disini beda Di, gak kayak di Jogja maupun tempatmu, bumbunya beda”. Jadi penasaran aku.

Disitu akhirnya pesen Seblak, “Ini mah bukan seblak ayam, ini seblak tulang ayam. Banyak tulangnya”. “Seblaknya aja cuma kek gini, padahal yang ayam, apalagi tadi kalo pesen yang seblak polos duuhhh gak kebayang”. “Kan aku bilang pingin makan yang di taman Tjimanoek, enak seblak yang disana”.
Ini nih seblaknya.  Aku suka seblak.
Kami disitu aja sampe sore, sampe setengah lima. Setelah sholat ashar baru aku ke Stasiun, balik Jakarta, rasa males pun dating saat mau pulang balik Jakarta, aku belum puas menikmati Indramayu, belum ke rumah ‘dia’ belum jalan bareng juga. Belum ada waktu belum clear juga.

Jadi di Yogya itu makan seblak minumnya teh Tong tji, 38 menit berikutnya kami makan somay, masih dengan minuma yang sama pesan teh Tong tji lagi. Disitu aku liat ada mba mba karyawanya yang cantik, serius, pake jilbab merah jambu agak ke mudaan dan senyumnya manis banget. Yaa cuma liat aja, karena ‘dia’ lebih manis lagi. “Tuh, Di cewek cantik”. Haris ini malah mengamati pengunjung perempuan yang belanja. “Tuh, Sul, cantik. Arah jam satu”. “Kalo Adi menurut Adi mah masih cantikan Isti ya, Di?”.

Gak terasa disitu dari jam 2 sampe jam setengah lima, makan Seblak, makan Somay. Juga masuk ke tempat buku liat-liat buku, kalo Haris bilang biar kek orang pinter, sapa tau nanti ketemu cewek. Ah Haris ini.

Karena Samsul ada perlu sama Ibunya jadi dia pulang duluan, aku sama haris sholat ashar setelah itu lanjut ke Stasiun Jatibarang, dan pulanglah aku ke kos.
Nanti kita ketemu lagi, kawan.